Cari Blog Ini

Senin, 19 Desember 2011

Jepang Siap Pasarkan Robot Pembaca Pikiran

Seorang Pria tengah Mencoba robot pembaca pikiran yang tengah dikembangkan oleh para ilmuwan Jepang. (Foto: google) TOKYO (Berita SuaraMedia) - Kemajuan teknologi memang tidak pernah berhenti. Selama masih ada akal dan kemauan, teknologi akan terus semakin canggih. Seperti yang akan dilakukan Jepang

Para ilmuwan di negeri tersebut bersiap mengembangkan robot pembaca pikiran dan kemampuan menggerakkan berbagai barang elektronik hanya dengan pikiran.

Seperti diberitakan AFP, Rabu (22/06/2011), berbagai perangkat yang akan dikembangkan tersebut di antaranya meliputi televisi, ponsel, sistem navigasi pada mobil dan pendingin ruangan.

Semua perangkat tersebut nantinya akan menggunakan teknologi interface berbasis mesin pembaca otak. Terdapat sensor pada headset yang bekerja menganalisa gelombang otak dan pola aliran darah.

Lebih jauh dari para ilmuwan ini adalah, robot tersebut nantinya diharapkan dapat membantu berbagai aktivitas manusia. Seperti mampu membaca keinginan pemirsa televisi sehingga otomatis merubah chanel tanpa menggunakan remote.
Bila berbentuk ponsel genggam maka penulisan SMS bisa dilakukan dengan memikirkan apa yang akan ditulis tanpa harus mengetikannya.
Tidak hanya itu, mesin ini bisa diaplikasikan pada sistem navigasi mobil. Sehingga bila pengemudi ingin makan maka mobil otomatis akan mencari restoran.
Kalau diaplikasikan pada AC maka dapat merubah suhu bila orang yang ada dalam ruangan merasa panas atau dingin.
Bahkan robot ini juga diimpikan dapat tahu kapan akan dibutuhkan untuk membawa barang berat pada orang lanjut usia atau cacat fisik
Yang paling menarik adalah rancangan robot yang bisa mengetahui apa yang diinginkan seseorang. Robot ini dimaksudkan untuk merawat dan melayani pasien tuna daksa dan manula.

Teknologi ini rencananya akan segera dipasarkan tahun ini, bekerjasama dengan perusahaan teknologi besar seperti Toyota, Honda, Hitachi, dan lembaga teknologi ternama di Jepang seperti National Institute of Information and Communications Technology, Osaka University dan Advanced Telecommunications Research Institute International.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar