Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Maret 2012

apa itu skala rither

Akhir-akhir ini di berbagai media
massa seperti televisi, koran dan
radio banyak sekali berita yang
membahas mengenai gempa bumi.
Seperti gempa bumi yang baru-baru
ini terjadi di daerah Sumatera Barat
dan sekitarnya dengan kekuatan 7,6
Skala Ritchter. Nah, tahu kah kalian
apa itu Skala Ritchter? Yuks kita
simak penjelasan berikut ini…
Sebelumnya, satuan gempa
dinyatakan dengan skala Mercalli.
Satuan ini ditemukan tahun 1902
oleh orang Italia, bernama G.
Mercalli. Skala Mercalli terbagi
menjadi 12 skala berdasarkan
informasi dari orang-orang yang
selamat dari gempa bumi. Skala ini
dimodifikasi pada tahun 1931 oleh
ahli gempa H. Wood dan F. Neumann.
Skala MMI (Mercalli Modify Intensity)
hingga kini masih digunakan
terutama jika tidak ada peralatan
seismograf (masih ingat kan apa itu
seismograf?) yang digunakan.
Skala yang diukur oleh alat
seismograf umumnya adalah Richter.
Skala Richter mengukur kuatnya
gelombang kejut yang ditimbulkan
gempa bumi. Skala ini diciptakan
pada tahun 1935 oleh Charles F.
Richter, seorang ahli ilmu gempa
bumi (seismologi) asal Institut
Teknologi California, Amerika. Pada
waktu itu Charles Richter dibantu
koleganya yang bernama Beno
Guttenberg.
Skala Richter pada mulanya hanya
dibuat untuk gempa-gempa yang
terjadi di daerah California Selatan,
Amerika Serikat saja. Dalam
perkembangannya, skala ini
kemudian digunakan secara luas
setelah dimodifikasi terlebih dahulu.
Skala Richter ini didasarkan pada
pengukuran-pengukuran yang
dilakukan oleh alat yang bernama
seismograf yang diletakkan sekitar
100 km atau 62 mil dari pusat gempa
(epicentre).
Menurut skala Richter, kekuatan
gempa bumi digambarkan dengan
pecahan desimal dan ada hubungan
dengan energi gempa . Sebagai
contoh, gempa dengan kekuatan 2.0
atau lebih kecil dianggap gempa
mikro, biasanya tidak dapat
dirasakan oleh manusia dan hanya
tercatat pada seismograf terdekat.
Gempa bumi dengan kekuatan 4.5
dapat tercatat pada seismograf di
seluruh dunia dan terjadi ribuan kali
dalam setahun termasuk gempa
kecil. Kekuatan 5.3 dikelompokkan
sebagai gempa bumi sedang atau
menengah dan kekuatan 6.3
termasuk kelas gempa bumi kuat.
Karena skala Richter menggunakan
kelipatan logaritma, maka setiap
angka mewakili kekuatan yang 10
kali lebih kuat dibandingkan angka
sebelumnya.
Sebenarnya, masih banyak satuan
lainnya yang dapat digunakan untuk
mengukur gempa bumi. Kesemuanya
menyatakan seberapa besar
kekuatan dan dampak yang
ditimbulkan dari gempa bumi
tersebut. Namun yang terpenting
adalah upaya kita untuk
meminimalisir kerusakan dan korban
jiwa akibat dari gempa bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar