Cari Blog Ini

Selasa, 13 Maret 2012

Asal usul kata Setandan Jin

Kata setan berasal dari bahasa Arab
syaitan yang artinya menjauh. Jadi
dinamakan syaitan
karena jauhnya dia dari kebenaran.
Sementara jin juga
merupakan bahasa arab yang berasal
dari kata janna artinya
bersembunyi. Dinamai al-jin karena
tersembunyi dari
pandangan manusia. Kata lain yang
berasal dari kata janna adalah junnah,
artinya perisai,dinamai demikian
karena menyembunyikan kepala
prajurit
yang memakainya; jannah artinya
surga atau taman, dinamai demikian
karena taman tersembunyi oleh
pohon-pohon
yang rindang; janin artinya jabang
bayi, dinamai demikian
karena tersembunyi di dalam perut
Ibu (Al-Jazairy, 1978 dalam
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam,
1993, cetakan kedua,
halaman 99).
Sebagaimana dikemukakan dalam
ayat-ayat Alquran di Bab 2,setan
dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis (QS 6:112):
1. Setan dari jenis jin
2. Setan dari jenis manusia
Untuk setan dari jenis manusia
atau lebih mudahnya manusia-
manusia yang jauh dari
kebenaran, manusia-manusia
yang zalim / fasik, dapat
diketahui dari perbuatan yang
dilakukannya (QS 5:90). Jadi yang
melakukan perjudian,
menyembah berhala, minum
minuman keras adalah manusia
setan. Tentunya konsep berhala
dan perbuatan-perbuatan setan
dalam ayat diatas dapat di
tafsirkan secara lebih luas sesuai
perkembangan jaman sekarang.
Sementara untuk setan dari jenis
jin, disebutkan bahwa mereka
dapat melihat manusia tapi tidak
dapat dilihat oleh manusia (QS
7:27). Oleh karenanya saya
menganggap jin itu sebagai nol /
kosong alias tidak ada.
Hai anak Adam janganlah sekali-
kali kamu dapat ditipu oleh setan
sebagai mana ia telah
mengeluarkan kedua ibu
bapakmu dari syurga, ia
menaggalkan dari keduanya
pakaian untuk memperlihatkan
kepada keduanya auratnya.
Sesungguhnya setan dan
pengikut-pengikutnya melihat
kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka.
Sesungguhnya kami telah
menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin bagi orang-orang
yang tidak beriman.
Jin dan Tuhan mempunyai satu
kesamaan yaitu tidak terlihat,
namun berbeda dengan Jin,
Tuhan sanggup menciptakan
gunung, sungai, planet bumi,
bintang dan semua alam semesta
ini. Sementara jin tidak pernah
diceritakan dalam Alquran
sanggup menciptakan sesuatu
materi / benda. Memang dalam
Alquran diceritakan bahwa jin
dapat membangun sebuah
istana atas perintah Nabi
Sulaiman, namun kata
membangun dan kata
menciptakan itu mempunyai arti
yang berbeda. Menciptakan
berarti membuat suatu ada dari
tidak ada sedangkan
membangun hanyalah
mengubah sesuatu menjadi
sesuatu yang lain. Tuhan
menciptakan gunung, yang
memang sebelumnya tidak ada,
jin membangun Istana Sulaiman,
yang menggunakan batu-batu
dari gunung.
Selain itu ayat Alquran di bawah
ini yang menyatakan Tuhan
membukakan hal-hal gaib
kepada rasul / yang dikehendaki
tidaklah merujuk kepada
kemampuan manusia untuk
melihat jin karena jin telah
dibahas sendiri di ayat 7:27
diatas. Hal-hal gaib yang
dimaksud di ayat diatas tentunya
hal-hal selain jin seperti misalnya
jodoh, rezeki, nasib, kisah umat
terdahulu atau kematian dan
sejenisnya.
Tuhan tidak memperlihatkan
kepadamu hal-hal yang gaib,
akan tetapi Tuhan memilih yang
dikehendakinya di antara para
rasul-Nya (QS 3:179)
Itu adalah di antara berita-berita
penting tentang yang gaib yang
kami wahyukan kepadamu
(Muhammad); tidak pernah kamu
mengetahuinya dan tidak
kaummu sebelum ini.
(QS 11:49, catatan: ayat
dipersingkat).
Jadi kisah-kisah orang-orang di
sekitar kita yang merasa melihat
setan, hantu dan jin tentu saja
hanyalah omong kosong karena
bertentangan dengan ketetapan
Tuhan dalam ayat Alquran di
surat 7:27.
Pertanyaan: Sekiranya pembaca,
khususnya yang beragama Islam
mempercayai adanya
penampakan setan atau jin,
maka kepercayaan tersebut perlu
dipertanyakan “apa dasarnya
dalam Alquran?” Karena dalam
Alquran telah ditetapkan
sebaliknya yaitu jin tidak dapat
dilihat. Kepercayaan yang selama
ini pembaca anut hanyalah hasil
doktrinasi oleh lingkungan dari
sejak kecil yang sangat sukses
bahwa biasanya di tempat yang
gelap seringkali ada setan
menampakkan diri atau berdiam
di suatu pohon yang terlihat
angker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar