Cari Blog Ini

Jumat, 09 Maret 2012

tips minum kopi

Bagiku, teman terbaik membunuh
waktu adalah kopi. Pada penderita
hipertensi (tekanan darah tinggi -
red) sering aku menanyakan tentang
kebiasaan mereka minum kopi. Bukan
hal yang mengejutkan kalau pada
kenyataannya mereka rata-rata
minum 5 cangkir kopi sehari! Lalu aku
pun menyarankan mereka untuk
meninggalkan kebiasaan minum kopi,
padahal kopi dari Indonesia memiliki
cita rasa yang tinggi dan digemari di
seluruh dunia. Rugi? Nah, sebelum
bergabung dengan kelompok orang
yang tidak boleh minum kopi dan
hanya bisa menelan ludah melihat
orang lain mengecup si hitam manis
ini, ada baiknya kita ketahui “7 Tips
Sehat Minum Kopi” berikut:
1. Dosis
Memang belum ada ukuran yang
pasti untuk dosis kopi yang boleh
dikonsumsi orang. Namun
kebanyakan penelitian
mengungkapkan bahwa minum 300
mg caffeine (sekitar 1 sampai 3
cangkir kopi sehari) tidak
memberikan efek negative pada
kebanyakan orang sehat.
2. Sinyal Bahaya
Ketika mereguk kopi memang terasa
nikmat, namun sering kali diikuti
dengan sejuta rasa bersalah. Kenali
sinyal bahaya kopi sehingga kita tahu
kapan harus berhenti minum kopi.
Sinyal bahaya itu antara lain: gelisah,
jantung berdebar, gangguan tidur
dan gangguan mood (mis: cepat
marah). Seorang peminum kopi yang
menghentikan kebiasaan minum
kopinya dapat mengalami “caffeine
withdrawal” yang ditandai oleh
sakit kepala berdenyut, namun gejala
ini akan hilang setelah 24-48 jam atau
mendapat caffeine dosis baru.
3. Dengarkan Respon Tubuh
Setiap orang memiliki batasan sendiri
mengenai konsumsi caffeine.
Kebanyakan orang dapat
mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari
tanpa masalah. Namun ada pula yang
mengalami efek buruknya dengan
jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada
yang bercerita setelah minum
secangkir kopi menjadi tak dapat
tidur sepanjang malam, sebaliknya
ada yang tertidur pulas setelah
minum kopi. So, cara terbaik adalah
dengarkan respon tubuh sendiri!
4. Kenali Kandungan Caffeine
Setelah mengetahui dosis dan respon
tubuh, ada baiknya kita mengetahui
kandungan caffeine dalam produk-
produk yang sering kita konsumsi.
Agar jangan sampai dosis kopi yang
dianjurkan sudah tercapai, namun
kita masih mengkonsumsi produk-
produk lain yang mengandung
caffeine sehingga merasakan efek
buruk kopi. Beberapa produk lain
yang perlu diperhatikan kandungan
caffeine seperti misalnya : softdrink,
permen kopi, teh, coklat, obat sakit
kepala. Cara pengolahan (roasting
dan brewing) juga berpengaruh
terhadap kandungan caffeine dalam
kopi. Sebagai contoh, sebuah
penelitian menunjukkan, secangkir
kopi di Starbucks mengandung rata-
rata 259 mg caffeine dibandingkan
dengan kopi dengan jenis dan ukuran
cangkir yang sama di Dunkin Donuts
yang hanya mengandung 149 mg
caffeine. Dari penelitian lain, kopi
decaf (kopi tanpa caffeine) baik
untuk mereka yang mengalami
obesitas karena dapat meningkatkan
HDL (kolesterol “baik”) sekitar
50%. Sedangkan pada mereka yang
tidak mengalami obesitas justru
dapat menurunkan kolesterol HDL ini
yang dapat meningkatkan resiko
penyakit jantung.
5. Coffee Mix
Lima milligram kalsium hilang untuk
setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi.
Namun kehilangan kalsium ini dapat
diatasi dengan menambahkan 2
sendok susu atau membuat espresso
latte. Sedangkan campuran kopi
dengan alkohol kurang baik terutama
pada orang dengan gangguan hati
dan campuran kopi dengan cream
juga sebaiknya dihindari untuk
mengurangi kalori yang berlebih.
Caffeine juga berinteraksi dengan
beberapa jenis obat. Bagi yang
sedang mengkonsumsi obat,
sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Banyak yang beranggapan teman
terbaik kopi adalah rokok. Eits,
jangan salah. Seorang peminum kopi
sejati tidak merokok! Rokok dapat
mengurangi nikmatnya ngopi lho…
6. Kelompok Anti-Kopi
Kelompok berikut disarankan untuk
menghindari kopi: wanita hamil,
anak- anak, orang tua, orang dengan
penyakit jantung dan pembuluh
darah (mis: hipertensi). Nah, kalau
sudah termasuk kelompok ini,
lupakan kopi!
7. Check Up
Lakukan pemeriksaan berkala
terhadap kesehatan, dalam hal ini
adalah ukuran tekanan darah.
Semakin dini hipertensi diketahui,
akan semakin baik untuk
penatalaksanaan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar