Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Maret 2012

kotak hitam

Pernahkah kalian mendengar atau
melihat berita mengenai kecelakaan
pesawat terbang? Saat kecelakaan
pesawat terbang, selain para
korban, ada sebuah benda yang
selalu dicari. Benda tersebut
bernama kotak hitam/black box.
Sebenarnya, apa sih kotak hitam itu?
Dan kenapa kotak kecil itu sangat
penting untuk ditemukan ketika
terjadi kecelakaan? Yuk kita cari tau.
Kotak hitam sebenarnya merupakan
istilah umum untuk alat perekam
pesawat komersial. Kotak hitam atau
black box adalah sekumpulan alat
yang digunakan pada pesawat
terbang untuk menyimpan semua
data aktivitas selama penerbangan.
Data tersebut dibutuhkan oleh para
penyelidik dalam mengungkap
penyebab sebuah kecelakaan
penerbangan.
Awalnya alat pencatat kegiatan
pesawat ini berupa alat pencatat
putaran baling-baling yang
diciptakan oleh pencipta pesawat
terbang, yaitu Wright Bersaudara
pada tahun 1900-an. Barulah 50
tahun kemudian kotak hitam
pertama kali diciptakan oleh Dr
David Warren asal Australia.
Dalam perkembangannya, kotak
hitam ini terdiri dari dua bagian
utama, yaitu FDR (Flight Data
Recorder) dan CVR (cockpit Voice
Recorder). Flight Data Recorder
(FDR) mencatat berbagai parameter
yang terkait dengan operasi dan
karakteristik penerbangan pesawat
seperti percepatan, kecepatan,
ketinggian, posisi kontrol kokpit,
termometer, pengukur mesin, aliran
bahan bakar, permukaan atur posisi,
status autopilot, beralih posisi, dan
berbagai parameter lainnya.
Sedangkan Cockpit Voice Recorder
(CVR) merekam suara awak pesawat,
suara mesin, dan bunyi lainnya di
kokpit.
Baik FDR dan CVR, keduanya dapat
merekam hingga 700 parameter
penerbangan seperti waktu terbang,
tekanan udara, ketinggian,
kecepatan angin, keseimbangan
horizontal, arah kompas, dan
sebagainya. Juga dapat merekam
pembicaraan pilot selama 25 jam
terakhir. Data-data, FDR dan CVR
disimpan pada Memory Boards yang
terdapat pada Crash Survivability
Memory Unit (CSMU) yang berlapis-
lapis. Masing-masing lapisan terdiri
dari aluminium tipis, silika, dan baja
tahan karat atau juga titanium, yang
amat kuat dan tahan terhadap
berbagai kondisi ekstrim.
Beberapa hal yang harus mampu
ditahan oleh CSMU di antaranya,
Crash Impact yang harus mampu
menahan benturan sampai 3.400 G
(gaya tarik bumi), Static Crush
mampu menahan beban seberat
5.000 lb (2.500 kg) selama 5 menit
pada semua sumbunya. Fire Test
mampu bertahan pada suhu 2.0000 F
(1.1000 derajat celcius) selama satu
jam, mampu bertahan di kedalaman
laut selama 30 hari, berbagai macam
bahan kimia, dan sebagainya.
Kotak hitam disimpan di bagian ekor
pesawat, tempat yang diduga paling
aman jika pesawat mengalami
kecelakaan. Karena seringkali ekor
pesawat lebih utuh kondisinya pada
saat terjadi kecelakaan
dibandingkan bagian depan,
sehingga akan lebih melindungi
keutuhan kotak hitam. Kotak hitam
yang lebih modern memiliki
kemampuan self-eject serta mudah
dideteksi oleh SONAR atau RADAR.
Untuk memudahkan pencariannya,
terutama pencarian di bawah air,
kotak hitam dilengkapi pula dengan
Underwater Locator Beacon yang
kerjanya adalah ketika terguncang
karena benturan, alat ini akan terus-
menerus memancarkan perekam
ultrasonik dan sinyal yang dapat
mencapai permukaan dari
kedalaman 14.000 ft. Sinyal inilah
yang bisa ditangkap radar untuk
menunjukkan lokasi pesawat.
Namun kekuatan sinyal terbatas,
biasanya sampai seminggu sebelum
menghilang.
Saat kecelakaan terjadi dan kotak
hitam ditemukan, maka kotak itu
segera di kirim ke organisasi yang
netral (bukan bagian dari
perusahaan pesawat yang terkena
musibah) untuk dilakukan
"pembacaan" dan analisa. Untuk
dapat dianalisis, data dan FDR dan
CVR dibaca dengan menggunakan
peralatan dan piranti lunak khusus.
Pembacaan dan analisa yang
mendalam membutuhkan waktu
berminggu-minggu, bahkan lebih
lama lagi.
Oh iya, walaupun dinamakan kotak
hitam tetapi sesungguhnya kotak
tersebut tidak berwarna hitam loh,
melainkan berwarna jingga/oranye.
Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pencarian jika
pesawat itu mengalami kecelakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar