Cari Blog Ini

Jumat, 09 Maret 2012

tes kesehatan sendiri

Anda mungkin malas memeriksakan
diri ke rumah sakit secara rutin. Jika
demikian, berikut tujuh pemeriksaan
sederhana yang bisa Anda lakukan
sendiri di rumah.
1. Lakukan tes pernapasan
Asma yang tidak ditangani
merupakan pemicu 1,8 juta
kunjungan ke ruang gawat darurat
dan 4.000 kematian per tahunnya.
Asma bisa membuat Anda kesulitan
berolahraga dan melakukan
aktivitas sehari-hari. Tapi, hal ini
seringkali diabaikan, terutama di
kalangan orang dewasa. Studi
terbaru dengan melibatkan lebih
dari 4.000 lelaki dan perempuan
menemukan bahwa 10 persen
partisipan memiliki gejala asma yang
tidak terdiagnosis. Para pakar
menyatakan bahwa sekitar 10
persen orang berusia di atas 65 juga
memiliki gangguan ini tanpa
menyadarainya. “Anda mengira
mengalami gangguan pernapasan
akibat penuaan.
Pemeriksaan di rumah
Cobalah tanyakan pada diri Anda
sendiri dua pertanyaan berikut
(yang digunakan untuk mempelajari
kesehatan pernapasan dari sekitar
27.000 partisipan dalam dua buah
studi). Pertanyaan ini sederhana saja
tapi bisa mengidentifikasi 90 persen
gangguan asma.
1. Apakah Anda kadang-kadang
terengah-engah?
2. Apakah Anda mengalami sesak
napas saat berolahraga atau
mengerjakan aktivitas lain?
Langkah berikutnya
Jika Anda menjawab ‘iya’
terhadap satu atau kedua
pertanyaan di atas, terang Enright,
mintalah dokter memeriksa Anda.
Dokter bisa meresepkan inhaler
asma untuk melihat efeknya. Selain
itu, dokter juga bisa melakukan tes
lainnya untuk memeriksa
kemungkinan adanya gangguan
asma.
2. Baca telapak tangan
Kekurangan besi akan membuat
Anda kelelahan dan mengurangi
kekebalan tubuh. Anda bisa
mengetahui kondisi tersebut dengan
membaca telapak tangan. Besi
merupakan mineral sumber energi
tubuh. Besi menarik oksigen dari
setiap tarikan napas dan mengirim
oksigen tersebut ke sel-sel di seluruh
tubuh. Jika kekurangan besi, Anda
bisa mengalami gangguan tulang,
masalah konsentrasi, sesak napas
dan detak jantung tidak teratur.
Sayangnya, banyak orang yang
keurangan besi tanpa
menyadarinya. “Diperkirakan 20
persen perempuan dan tiga persen
laki-laki memiliki kadar besi rendah.
Gangguan ini datang secara
perlahan sehingga seringkali tidak
disadari,” terang Lloyd P. Van
Winkle, MD, dari University of Texas
Health Science Center di San Antonio.
Pemeriksaan di rumah
Bukalah dan lebarkan telapak
tangan Anda. Apakah lipatan di
telapak tangan Anda pucat?”Tidak
perduli apa warna alami kulit Anda,
kepucatan yang tidak biasa dari
lipatan telapak tangan, atau warna
pucat di gusi dan bagian dalam
kelopak mata, merupakan pertanda
adanya penurunan aliran darah di
pembuluh darah kecil di dekat
pemukaan kulit akibat rendahnya
kadar besi,” terang Van Winkle.
Langkah selanjutnya
Tanyalah dokter apakah Anda perlu
melakukan tes hemoglobin atau tes
hematokrit untuk mengukur kadar
hemoglobin kaya besi dalam darah.
Dokter juga sebaiknya memeriksa
kadar sel-sel darah merah. Selain itu,
tes serum feritin, untuk mengukur
kadar protein yang membantu
menyimpan besi, merupakan cara
baik untuk melihat kekurangan besi.
3. Periksa denyut nadi
Gangguan ritme jantung merupakan
pemicu dari 20 persen kasus stroke.
Tes sederhana bisa membantu
mencegah kondisi tersebut. Di
Amerika Serikat saja, gangguan
irama detak jantung (flutters and
crazy palpitations of atrial
fibrillation/AFib) merupakan pemicu
sekitar 140.000 kasus stroke per
tahunnya. Sekitar 70 persen dari
kasus tersebut fatal. Akan tetapi,
sebagian besar bisa dihindari jika
Anda menyadarai bahwa Anda
mengalami gangguan irama jantung.
“AFib bukan hanya hilangnya detak
jantung yang terjadi sekali-sekali.
Anda memiliki irama jantung yang
sangat tidak teratur,” terang Eric
Prystowsky, MD, direktur Clinical
Electrophysiology Laboratory di St.
Vincent Hospital, Indianapolis.”Bilik
jantung bagian atas hanya bergetar.
Hal ini membuat darah menumpuk di
jantung, sehingga memungkinkan
terjadinya pengentalan darah. Saat
satu detakan mendorong darah
keluar, darah kental tersebut bisa
bergerak langsung ke otak.”
Pemeriksaan di rumah
Cobalah perhatikan irama denyut
nadi (temukan dengan cara
menempatkan satu jari di leher atau
pergelangan) selama satu menit.
Pada beberapa studi, tes ini
menuntun dokter dalam
menemukan lebih dari 90 persen
kasus gangguan irama.”Jika
detakannya begitu tidak teratur
sehingga Anda tidak bisa
mengikutinya, cobalah rileks selama
satu jam dan periksa lagi,” terang
Prystowsky.”Jika masih belum
teratur juga, berkonsultasilah
dengan dokter.”
Langkah selanjutnya
Setelah mendengarkan jantung
Anda, dokter bisa menganjurkan
elektrokardiogram, yang bisa
memberikan gambaran rinci
mengenai detak jantung Anda.
4. Tes diabetes dalam dua menit
Diabetes yang tidak terkontrol akan
menggandakan risiko penyakit
jantung dan mempersingkat angka
harapan hidup sebanyak 10 hingga
15 tahun. Berikut cara yang bisa
membantu Anda menghindari
masalah ini.
Pemeriksaan di rumah
Lingkari jawaban Anda untuk
pertanyaan-pertanyaan berikut,
selanjutnya hitung poinnya.
1. Berapa usia Anda? (Di bawah 40: 0
poin; 40-49: 1; 50-59: 2; 60 atau lebih
tua: 3)
2. Apakah Anda perempuan (0) atau
laki-laki (1)?
3. Apakah anggota keluarga Anda
(orangtua, saudara lelaki, atau
saudara perempuan) memiliki
diabetes? (Tidak: 0; iya: 1)
4. Apakah Anda menderita hipertensi
atau sedang menggunakan obat-
obatan untuk mengatasi hipertensi?
(Tidak:0;iya: 1)
5. Apakaha Anda kelebihan berat
badan atau obesitas? (Berat badan
normal: 0;kelebihan
berat:1;obesitas:2;sangat
obesitas:3)
6. Apakah Anda aktif secara fisik?
(Tidak:0;iya:-1)
Langkah selanjutnya
“Jika skor total Anda empat atau
lebih, kemungkinan Anda mengalami
pradiabetes,” terang Heejung
Bang, PhD, dari Weill Cornell Medical
College.”Jika lima atau lebih, Anda
berisiko tinggi mengalami diabetes.
Berkonsultasilah dengan dokter
untuk melakukan tes darah.”
Sumber: ilmukesehatan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar